KOMPETENSI GURU,
Kompetensi Guru, sebagaimana yang tdah dibakukan oIeh direktorat jenderaI pendidikan dasar dan menengah, Direktorat Pendidikan Guru Dan Tenaga Teknis, sebagai berikut:
(1) Mengembangkan kepribadian
(2) Menguasai Iandasan kependidikan
(3) Menguasai bahan pengajaran
(4) Menyusun program pengajaran
(5) Melaksanakan program pengajaran
(6) Menilai hasil dan proses belajar
(7) Menydenggarakan program bimbingan
(8) Menydenggarakan administrasi sekoIah
(9) Berintegrasi dengan sejawat dan masyarakat
(10) Mendenggarakan penditian sederhana untuk keperluan pengajaran.
Selanjutnya masing-masing kompetensi di atas akan dibahas sebagai berikut:
A. Mengembangkan Kepribadian
Kemampuan guru daIam mengembangkan kepribadian murid merupakan saIah satu kompetensi yang sangat utama. Tujuan pendidikan nasionaI umumnya dan khususnya tujuan pendidikan dasar tidak mungkin dieapai kaIau gurunya memiIiki periIaku yang bertentangan dengan norma-norma agama dan masyarakat serta ix;raturan-pe;raturan yang berIaku. Pembentukan murid menjadi manusia yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa, berbudi
Pekerti luhur, berkepribadian yang mantap serta bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa, hanya dapat dieapaikaIau gurunya sudah mengamaIkan sifat-sifat tersebut dan dapatdijadikan tdadan. Untuk tereapainya haI yang demikian, calon guru harusIah mengkaji ajaran agamanya, mengkaji berbagai ehi manusia paneasiIa dan Iingkungannya, rengkaji sifat terpuji yang hares dimiIiki oieh guru, serta membiasakan dhi menerapkan sifat-sifat tersebut.
B. Menguasai kawasan kependidikan
Penguasaan Iandasan. Kependidikan akan memungkinkan guru se;koIah dasar memiIiki pemahaman teoretis tentang pdaksanaan tugasnya, yaitu menydenggarakan prows belajarmengajar. Untuk keperIuan ini taIon guru hares mengenaI, mengkaji dan berIatih menerapkan prinsip-prinsip belajar daIam kegiatan belajar-mengajar. Pokok bahasan tentang tujuan pendidikan nasionaI, tujuan pendidikan dasar, fungsi sekoIah dan masyarakat, prinsip-prinsip psikoIogi daiam proses belajar-mengajar serta Iandasan kependidikan Iainnya tie:rIu mereka pahami. Dengan menguasai Iandasan-Iandasan kependidikan ini diharapkan guru sekoIah dasar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan hakikat pendidikan yang sebenamya.
C. Menguasai bahan pembelajaran
Penguasaan terhadap bahan pelajaran untuk sekoIah dasar merupakan faktor yang sangat pentingdaIam prosesbelajar-mengajar. Guru harus menguasai bahan dari bidang studi yang terdapat daIam kurikuIum sekoIah dasar beserta bahan penunjang yang rdevan untuk penunjang dan pengayaan. Untuk peneapaian haI tersebut, caIon guru perIu mengkaji kurikuIum, mendaah buku teks, menlaah buku pedoman, berIatih melaksanakannya, mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bidang studi, dan mengkaji bahan penunjang yang rdevan dengan profesi guru di sekoIah dasar. Penguasaan bahan yang baik merupakan modaI dasar bagi guru untuk keberhasilan proses belajar-mengajar, karena guru dapat dengan mudah menata dan mengorganisasi penyajian secara sistematis. Seorang guru tidak hanya harus menguasai bahan yang ada pada kurikuIum saja, tetapi harus berupaya untuk mduaskan materi, menganaIisis dan menafshkan, sehingga merupakan penguasaan yang dinamis.
D. Menyusun program pengajaran
Guru harus mampu mengdoIa program belajar-mengajar. Program belajar-mengajar merupakan pereneanaan yang menyduruh dari suatu kegiatan pengajaran yang disebut dengan satuan pdajaran. Untuk keperIuan itu guru hendakIah mampu merumuskan tujuan instruksionaI yang memenuhi persyaratan. Seterusnya mereneanakan kegiatan belajar-mengajar yang mdiputi; (a) memiIih dan mengembangkan bahan pengajaran, (b) memiIih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar, (e) memiIih dan mengemba,ngkan media pengajaran yang sesuai, (d) memiIih dan memanfaatkan sumber belajar. Untuk merumuskan tujuan instruksionaI dan mereneanakan kegiatan belajar-mengajar, seorang guru perlu memahami keterampiIan prows dan eara belajar siswa aktif (CBSA).
E. Melaksanakan program pengajaran
Program belajar-mengajar atau program pengajaran yang tdah disusun sdanjutnya diwujudkan daIam bentuk pengajaran yang sebenamya, yaitu menydenggarakan prows belajar-mengajar. DaIam kegiatan ini guru sd dituntut untuk mampu mendptakan ikIim belajar-mengajar yang tepat dan hidup seperti menerapkan prinsip-prinsip ebsa, mengatur ruangan kdas, dan mengdoIa interaksi belajar-mengajar dengan baik. Agar kemampuan-kemampuan tersebut dapat dikuasai dengan mantap, maka taIon guru sd perIu mendaah, mengkaji dan berIatih mendptakan ikIim belajar-mengajar, mengaturruangbelajaryangtepatdan menggunakan berbagaibentuk pengaturan murid daIam kegiatan belajar-mengajar. Untuk ini taIon guru sd dituntut untuk mampu mengorganisasi komponen-komponen kegiatan dengan berbagai sarananya (bahan, strategi, media dan sumber belaajar).
F. MeniIai hasiI dan proses belajar-mengajar yang diIaksanakan
PeniIaian peneapaian basiI belajar murid bertujuan untuk mengetahui sampai berapa jauh murid tdah meneapai tujuan belajar yang tdah ditetapkan. HasiI peniIaian dapat digunakan oIeh guru sebagai umpanbaIik, untukperbaikanprosesbelajar-mengajardanbagi murid sendhidapat dipakai untuk pdaksanaan kegiatan belajar Iebih Ianjut. Dengan demikian kegiatan peniIaian dan kegiatan belajar merupakan suatu kesinambungan yang terus-menerus yang berorientasi pada perkembangap murid secara optimaI. Untuk ini diperIukan metode pengukuran dan peniIaian yang memenuhi syarat kesahihan, keterandaIan, dan praktis.
Agar guru kdak mampu mdakukan kegiatan meniIai prestasi murid dan meniIai proses belajarmengajar, is bams mengkaji konsep dasar peniIaian, berIatih menyusun aIat peniIaian, mengkaji ears mengoIah dan menafshkan data, dan berIatih menydenggaraIwnnya.
G. Menyelenggarakan program bimbingan
Selain dari menylenggarakan proses belajar-mengajar, guru jugs bams memberikan pdayanan bimbingan bagi muridnya yang memerIukan, yaitu murid yang temyata bdum meneapai basiI belajar secara memadai. Sebagai dasar pdayanan bimbingan adaIah basiI pengukuran dan peniIaian prestasi murid. Orientasi dari pdayanan dan bimbingan adaIah mengembangkan kemampuan masing-masing murid secara optimaI.
Untuk dapat mdaksanakan togas tersebut, taIon guru sekoIah dasar bams mengkaji konsepkonsepdasarbimbingan untuk pendidikan dasar dan berIatih memberikan bimbingan kepada murid yang mengaIami kesuIitan belajar. Sdain itu jugs bams memahami murid yang berkdainan dan berbakat khusus dan mempunyai wawasan tentang bimbingan karier di sekoIah dasar, serta berIatih untuk menydenggarakannya.
H. Menyelenggarakan administrasi sekoIah
Seluruh kegiatan pengajaran, muIai dari pereneanaan sampai hasiI-hasiInya serta tindak lanjutnya perIu diadministrasikan secara teratur dan lengkap berupa administrasi kdas. Penydenggaraan administrasi mdiputi: kegiatan peneatatan, penyimpanan keterangan, pelaoporan, penganailisisan, dan pengambiIan keputusan sehubungan dengan kegiatan tersebut.
Untuk dapat mdaksanakan togas ini nantinya, maka taIon guru hendaknya sudah mengenaI pengadministrasian kegiatan sekoIah dasar dengan mengkaji jenis, sarana, dan pedoman administrasi pendidikan dasar. Sdanjutnya, juga berIatih membuat dan mengisi format administrasi sekoIah dasar serta berIatih menydenggarakannya.
I. Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
Untuk meningkatkan kemampuan profesionaI, guru sekoIah dasar hares sudah dibekaIi kemampuan tertentu. Agar upaya kemampuan tersebut dapat dimiIiki guru, maka sebdumnya mereka perIu mengkaji struktur organisasi depdikbud, hubungan kerja profesionaI, berIatih memberikan baIikan dan membiasakan dhi mengikuti perkembangan profesi. Di samping itu, agar guru dapat berinteraksi dengan masyarakat, maka sebdumnya mereka perIu mengkaji berbagai Iembaga kemasyarakatan yang berkaitan dengan pendidikan.
J. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperIuan pengajaran
Pengajaran yang diberikan di sekoIah dasar hares sdaIu dikembangkan dan diperkaya. Pengembangan dan pengayaan ini dapat diIakukan dengan peningkatan pendayagunaan sarana atau perIengkapanyang diperIukan secaraoptimaI, peningkatan kemampuan guru, melalui kegiatan penelitian. HasiI penelitian tersebut dimaksudkan untuk memperkaya berbagai wawasan sesuai dengan aspek yang ditditi.
Agar guru sekoIah dasar dapat menydenggarakan penditian sederhana ini, maka mereka perIu dibekaIi dengan konsep-konsep dasar tentang penditian dan dapat memahami Iaporan penditian sederhana tentang pdajaran, serta berIatih menydenggarakan penditian sederhana.
A. Hubungan antara kompetensi guru dengan tugas guru sebagaI pengajar
Dari sepuIuh kompetensi yang tdah dibahas di aIas, yang paIing banyak hubungannya dengan kegiatan pengajaran adaIah kemampuan sebagai berikut:
a) Menguasai bahan pdajaran daIam pengertian menguasai bidang studi yang diaja rkan di sekoIah dasar.
b) Menyusun program pengajaian di sekoIah dasar.
c) Mdaksanakan program pengajaran di sekoIah dasar.
d) MeniIai hasiI dan proses belajar-mengajar yang tdah diIaktanakan di sekoIah dasar.
Kemampuan menyusun program pengajaran merupakan pengintegrasian dari segaIa teori, keterampiIan dasar, dan pemahaman yang mendaIam tentang karakteristik murid usia sekoIah dasar dan situasi serta kondisi yang ada. Program pengajaran yang disusun untuk sate pokok atau subpokok bahasan disebut dengan satuan pdajaran. Seorang guru yang akan mereneanakan satuan pdajaran sebdumnya menetapkan daIam poIa pikimya, memperkhakan kegiatan belajarmengajar apa yang akan diIakukan murid sdama pengajaran berIangsung, bagaimana merumuskan to juan instruksionaI denga n menggunakan pendekatan keterampiIan prows, bagaimana mengorganisasi penyajian secara sistematis, apakah bahan tersebut sudah dikuasai oIeh murid atau bdum, media dan strategi mans yang paIing eoeok daIam kegiatan belajar yang dheneanakan, Iembaran kerja mans yang digunakan, bagaimana tindak Ianjut yang diIakukan dan bagaimana prosedur, aIat, kriteria/standar yang digunakan daIam peniIaian.
Untuk kegiatan pengajaran tersebut,yang penting dipertimbangkan adaIah taraf perkembangan kognitif murid yang akan akan diajar dan sampai di mana pengaIaman murid serta Iingkungan mana yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan pertimbangan dan segaIa aspek tersebut terwujudIah sebuah rencana pdajaran atau satuan pdajaran. Tujuan ini dari penyusunan program pengajaran iaIah sebagai tuntutan administasi kdas. Gurudiwajibkan membuat program pengajaransebagai tuntutan togas gurudaIam hubungannya dengan konduite guru. DaIam mdaksanakan satuan pdajaran yang sudah dheneanakan, yang dituntut adaIah kemampuan guru daIam memiIih strategi yang memungkinkan terdapatnya cara belajar siswa aktif. Guru harus dapat mengambil keputusan dan dasar peniIaian yang tepat, apakah strategi yang dilakukan selama satuan pelajaran terhadap dilanjutkan atau perlu dimodifikasi seandainya temyata murid belum dapat mencapai tujuan pelajaran.
Pada tahap ini, di samping keterampiIan membuat/merencanakan program pelajaran, diperIukan puIa kemampuan dan keterampiIan mengajar. Misalnya keterampiIan menggunakan aIat bantu pengajaran, penggunaan inetode, keterampiIan meniIai, keu:rrmpiIan memiIih dxn menggunakan straIegi mengajar.
Untuk tereapainya keterampiIan-keter<rmpiIan di aIas, maka taIon guru hendaknya string berIatih, sehingga memiIiki pengaIaman praktek baIk dengan teman-temannya maupun praktek Iapangan dengan murid yang sebenumya.
B. Hakikat, karakteristik, dan kode etik guru
1. Hakikat guru
Seperti tdah pemah disinggung sebdumnya, bahwa guru a(aI;ih saIah satu komIx)nen daIani sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi basiI pendidikan. Hubungan guru dengan murid adalah hubungan kewibawaan. I-Iubungan kewibawaan di sini maksudnya bukan menimbuIkan rasa takut pada murid, daIam artimurid harus patuh, akan tetapi menumbuhkan kesadaran pribadi untuk belajar.
Hubungan guru dan murid yang demikian adaIah hubungan yang baIing mempereayai. Guru pereaya kepada murid bahwa mereka tidak akan berbuat yang tidak diingini, sedangkan murid menghargai kewibawaan guru. Di samping itu kemampuan prufetiiemaI yang dimiIiki guru akan menumbuhkan sikap guru yang mantap dan kepribadian yang utuh. Sikap demikianIatr yang menimbuIkan kewibawaan guru daIam berhubungan dengan murid, sehingga pada giIhannya nanti akan dapat melaksanakan murid-murid yang memiliki kepribadian yang utuh dan buIat.
Hubungan kewibawaan yang demikian secara impIidt mengakui kedauIatan murid. Untuk itu guru dituntut untuk mendptakan kondisi serta Iingkungan belajar yang baik yang dapat menumbuhkan semangat belajar bagi murid-murid mereka. Kemampuan profesionaI yang dimiIiki guru memungkinkan guru dapat membimbing dan mengarahkan murid untuk belajar sebagai kesenangan bukan merupakan paksaan.
Guru adaIah bagian dari masyarakat yang mengemban tugas sesuai dengan dta-dta yang diingini oIeh masyarakat. Perkembangan yang terjadi daIam masyarakat akan menimbuIkan perubahan dan pembaruan ke arah hidup yang Iebih baik. Perubahan dan pembaruan ke arah taraf hidup yang Iebih baik hanya dapat dieapai mdaIui pendidikan. DaIam pendidikan guru berperan sebagai aged perubahan, yakni mengarahkan murid mereka serta masyarakat untuk meneapai sesuatu yang diingini oIeh masyarakat itu sendhi. SebaIiknya daIam meneapai pembaruan itu guru jugs harus mdestarikan niIai-niIai yang perIu dipertahankan, disamping meneari niIai-niIaibaru yang perIu digaIi. Pdestarian dan penearian niIai-niIai diIakukan mdaIui pendidikan guru memegang peranan.
DaIam kenyataan hasil belajar itu merupakan tanggung jawab guru, meskipun disadari hash belajar dipengaruhi oIeh banyak faktor. Sdain faktor guru karakteristik murid itu sendhi, sarana dan prasarana ikut menentukan berhasiI tidaknya prows belajar tersebut. Akan tetapi bering kegagaIan murid dihubungkan dengan kegagaIan guru. HaI demikian terjadi karena guru dianggap dapat mendptakan situasi agar murid mempunyai kesadaran untuk belajar.
Dari pembahasan di atas dapat kita simpuIkan bahwa peranan guru antara Iain iaIah (a) sebagai agen pembaru, (b) menjadi pendukung niIai-niIai yang ada daIam masyarakat, yakni mdestarikan dan menemukan niIai-niIai bam daIam masyarakat, (e) mendptakan kondisi belajar yang baik, (d) guru merupakan eontoh bagi masyarakat.
Agar peranan tersebut diIakukan guru denganbaik nantinya, maka taIon guru harusIah dibekaIi dengan kemampuan-kemampuan tetsebut. Sebab kita yakin bahwa tanpa peningkatan kemampuan guru tidak dapat diharapkan meaakukan fungsi dan peranan sebagaimana mestinya. Di sampmg itu guru jugs hares mengembangkan kepribadian yang buIat dari murid yang pada hakikatnya juga mengaIami perkembangan. SejaIan dengan itu raka joni (1985) mengemukakan tentang asumsi dasat berkenaan dengan hakikat guru sebagai berikut: (a) guru merupakan agen pembaru, (b) guru berperan sebagai pemimpin dan pendukung niIai-niIai masyarakat, (e) guru sebagai fasiIitator memungkinkan tereapainya kondisi yang baik bagi subjek didik untuk belajar, (d) guru bertanggung jawab atas tereapainya eontoh daIam pengdoIaan prows belajar-mengajar bagi taIon guru yang menjadi subjek didiknya, (e) guru bertanggung jawab secara profesionaI untuk terusmenerus meningkatkan kemampuan, dan (f) guru menjunjung tinggi kode etik profesionaI.
Dengan demikian agar fungsi dan peranan guru dapat terIaksana dengan baik guru harusIah sdaIu memperbarui dan meningkatkan kemampuan profesionaInya. Di samping itu guru sebagai pendidik dan sebagai kdompok prof-,si perIu menjunjung tinggi kode etik. Kode etik profesionaI sebagai penjabaran niIai-niIai masyarakat secara kesduruhan wajib dihormati: dengan kata Iain di samping guru terIibat pendidikanjuga terIibat daIam hubungan masyarakat.
Perbuatan guru di muka kelaas tercermin daIam masyarakat dan sebaIiknya perbuatan guru daIam masyarakat mempengaruhi sikapnya di muka kelas
2. Karakteristik guru yang baik
Mengajar adaIah suatu usaha yang sangat kompIeks, sehingga tidak mudah untuk menentukan bagaimanakah sebenamya mengajar yang baik itu. WaIaupun demikian dapat diberikan beberapa prinsip umum untuk semua guru yang baik.
a. Guru yang baik memahami dan menghot7nati murid sebagai manusia.
b. Guru yang baik harus menghortnati bahan pdajaran yang diberikannya dengan demikian isi Harus berusaha menguasai bidang studi yang diajarkannya serta kegunaan dan manfaat bagi kehidupan anak.
c. Guru yang baik menyesuaikan strategi mengajar dengan bahan pengajaran.
d. Guru yang baik hendakIah memperihubangkan kesanggupan murid dan menyesuaikan bahan pdajaran dengan kesanggupan tersebut.
e. Guru yang baik berusaha menerapkan eara belajar siswa aktif dan keterampiIan proses, sehingga murid itu betul-betul memahami apa yang dipdajarinya dan dapat mengembangkan peroIehannya.
f. Guru yang baik hendakIah memberikan pengertian atau pemahaman kepada anak dengan prinsip peragaan.
g. Guru yang baik hendakIah sdaIu berusaha menghubungkan pdajaran dengan kebutuhan
h. Muridnya, sehingga menimbuIkan minas kepada murid untuk mempdajari secara serius.
i. Guru yang baik hendakIah merumuskan tujuan tertentu untuk setiap pdajaran yangdiberikan Nya.
j. Guru yang baik hendakIah memperkaya bahan yang diberikan kepada siswa, tidak hanya terikat kepada satu text book raja.
k. Guru yang baik tidak hanya mengajar menyampaikan pengetahuan pada murid, tetapi sdaIu berusaha untuk mengembangkan dan membentuk pribadi anak.